Budidaya Belut : Metode, Pemilihan, Penebaran, Perawatan Dan Panen

Budidaya Belut : Metode, Pemilihan, Penebaran, Perawatan Dan Panen – Pada kesempatan ini Kebun.co.id akan membahas tentang Budidaya Belut.

Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan Budidaya Belut bagi pemula dengan secara singkat dan jelas. Untuk lebih jelasnya simak artikel tentang Budidaya Belut berikut ini.


Budidaya Belut : Metode, Pemilihan, Penebaran, Perawatan Dan Panen


Belut ialah fauna air yang digolongkan dalam kelompok ikan. Berbeda dengan mayoritas jenis ikan yang lain, belut dapat hidup dalam lumpur dengan sedikit air.

Fauna ini memiliki 2 sistem respirasi yang dapat buatnya bertahan dalam keadaan tersebut.

Jenis belut yang sangat banyak dikenal di Indonesia merupakan belut sawah (Monopterus albus). Di sebagian tempat diketahui pula belut rawa (Synbranchus bengalensis).

Perbandingan belut sawah serta belut rawa yang sangat mencolok merupakan bentuk fisik badannya. Belut sawah badannya pendek serta gendut, sebaliknya belut rawa lebih panjang serta ramping.

Ada 2 segmen usaha budidaya belut ialah pembibitan serta pembesaran. Pembibitan bertujuan buat menciptakan anakan. Sebaliknya pembesaran bertujuan buat menciptakan belut sampai ukuran siap mengkonsumsi.


Metode Budidaya Belut

Mempersiapkan Kolam Belut

Kolam drum ialah kolam semi permanen. Maksudnya, drum yang digunakan buat budidaya hendak menghadapi kehancuran lebih cepat daripada kolam semen ataupun tanah.

Jika kalian gunakan kolam semen, pastinya tingkatan awetnya lebih lama.

Tidak hanya drum, kalian pula dapat memakai kolam terpal, tong ataupun container plastik. Bila memakai drum, langkah – langkahnya sebagai berikut:

  • Kamu wajib mensterilkan drum yang hendak dipakai hingga bersih sempurna. Bilas seluruh bagian dalam serta luarnya.
  • Langkah kedua ialah, membuat lubang memanjang di bagian atas drum.
  • Kamu wajib menaruh drum di tanah yang datar. Berikanlah pengganjal di bagian kanan serta kiri drum biar drum tidak terguling.
  • Buatlah saluran pembuangan di dasar drum serta peneduh di atas drum. Pembuatan peneduh ini bertujuan buat melindungi belut dari sengatan sinar matahari

Membuat Media Pertumbuhan

Belut memerlukan suatu media buat berkembang. Media berkembang tersebut dimasukan ke dalam drum. Komposisi media berkembang ialah salah satu aspek yang sangat pengaruhi perkembangan belut.

Umumnya, komposisi media berkembang terdiri dari pupuk TSP, kompos, lumpur kering serta mikroorganisme starter.

Ketiga bahan komposisi ini wajib cocok takaran serta susunannya. Media berkembang tersebut wajib diletakan di dalam kolam dari drum. Biar kalian lebih mengerti.

Cermati langkah – langkah membuat media berkembang berikut ini:

  • Lapisi bagian dasar drum dengan memakai jerami. Tebal jerami yang diberikan dekat 50 centimeter.
  • Siramkan mikroorganisme starter diatas jerami dengan takaran 1 liter perdrum. Buat mikroorganisme starter, kalian dapat memakai EM-4 starter ataupun mikroorganismen starter yang biasa dijual di toko pertanian.
  • Sehabis susunan mikroorganisme starter, berikan susunan kompos ataupun tanah humus. Tebal susunan hingga 7 centimeter.
  • Taburkan kombinasi lumpur kering serta pupuk TSP 5 kilogram di susunan terakhir dengan ketebalan 25 centimeter.
  • Kamu wajib memasukan air bersih ke dalam drum dengan ketinggian 17 centimeter. Perkenankan drum berisi media berkembang selama kurang lebih 14 hari sampai terjadi proses fermentasi. Maksudnya, kalian wajib menutup rapat drum supaya prosesnya berjalan mudah. Yang perlu kalian ingat ialah jangan memasukan belut bertepatan dengan media berkembang saat sebelum melewati fermentasi.

Pemilihan Bibit Belut

Pemilihan bibit belut nantinya hendak memastikan hasil dari panen. Jadi Kamu wajib memperoleh bibit yang bermutu serta ungul. Berikut sebagian syarat dalam pemilihan bibit:

  • Memilih bibit yang tidak terdapat sisa cedera serta keadaan belut yang lincah.
  • Jauhi bibit belut yang didapat secara natural, sebab hendak memunculkan sisa cedera semacam metode penangkapan dengan tata cara setrum, mencari di dalam lumpur sawah serta sungai.
  • Inilah kenapa Kamu wajib lebih cermat dalam memilah serta membeli bibit belut. Bibit yang sehat pastinya berpotensi buat tumbuh secara optimal.
  • Ukuran bibit paling tidak wajib menyeluruh ataupun sama besar. Tingkatan kanibalisme dapat diminimalisir dengan metode memilih ukuran bibit yang sama besar.
  • Tidak hanya terdapatnya kanibalisme pemberian pakan pastinya pula tidak hendak menyeluruh bila Kamu mengombinasikan bibit yang kecil dengan bibit yang besar di satu kolam yang sama.

Penebaran Bibit Belut

Metode budidaya belut tanpa lumpur ini dalam penebaran benihnya bisa lebih banyak. Perihal ini bila dibanding dengan metode budidaya belut secara konvensional ataupun memakai lumpur.

Pemberian Pakan Teratur

Pemberian pakan untuk peternak belut khususnya buat pendatang baru ialah dengan pemberian makan secara tertib. Perihal ini sangat berarti untuk berkembangbiaknya belut.

Pemberian pakan yang pas hendak menimbulkan keberhasilan dari budidaya belut akan lebih maksimal.

Kamu dapat memberikan sebagian jenis pakan natural semacam limbah ikan, bekicot, sisa cincangan dari daging ayam ataupun pelet.

Umumnya pakan hendak diberikan secara berkala 3 – 4 kali satu hari. Terus menjadi besar serta terus menjadi berusia bibit, hingga jumlah pakan hendak lebih sedikit.

Proses Perawatan

Kualitas air merupakan perihal yang mesti dicermati kala melakukan budidaya belut. Tidak hanya itu, kalian pula wajib berikan makan secara tertib serta lekas menanggulangi belut yang nampak sakit.

Ciri belut yang berpenyakit merupakan sebagai berikut:

  • Terus bergerak pada siang hari
  • Senantiasa naik ke permukaan
  • Saling serbu satu sama lain
  • Ada pula, belut ialah mahluk hidup yang menghasilkan lendir pada badannya sebagai mekanisme pertahanan diri.
  • Lendir tersebut nyatanya dapat mempengaruhi pH air bila dibuat sangat banyak.
  • Untuk itu, senantiasa pastikan buat mengubah ataupun mensirkulasi air kala keasaman optimal melebih 7 (batasan keasaman).

Budidaya Belut : Metode, Pemilihan, Penebaran, Perawatan Dan Panen


Memanen Belut

Ada 2 metode memanen belut hasil budidaya ialah panen total serta panen sebagian. Buat panen sebagian, belut kecil hendak dipisahkan dari belut berusia yang dipanen buat dipelihara kembali.

Sebaliknya pemanenan total dilakukan pada budidaya belut intensif sehingga menciptakan belut dengan ukuran yang lebih seragam. Tidak terdapat syarat khusus mengenai ukuran belut yang siap buat disantap.

Tetapi umumnya belut yang hendak dijual di pasar dalam negeri hendak dipelihara 3 – 4 bulan serta belut yang dijual di pasar ekspor hendak dipelihara 3 – 6 bulan terhitung semenjak bibit ditebar.

Perihal ini disebabkan belut yang dijual di pasar ekspor menghendaki belut dengan ukuran besar.

Demikian penjelasan kami tentang Budidaya Belut dari kebun.co.id, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda.