√ Budidaya Ikan Lele Bagi Pemula Mudah

Budidaya Ikan Lele Bagi Pemula Mudah – Kembali lagi disini bersama sahabat Kebun. Kali ini kita akan membahas salah satu ikan yang sangat populer di Indonesia yaitu ikan lele. Lele merupakan ikan yang bisa kita jumpai hampir disemua tempat berbagai daerah, karena memang sangat mudah untuk dipelihara. Ada yang memelihara sekedar dalam skala kecil untuk santapan sehari-hari, ada juga yang memang membudidayakannya untuk usaha bisnis.

Tidak bisa dipungkiri memang, bahwa ikan lele adalah salah satu usaha ternak yang menjanjikan, karena masa panen yang cepat dan proses pemeliharaan yang terbilang mudah. Untuk itu, disini kita akan membahas bagaimana cara membudidayakan ikan lele untuk anda yang ingin memeliharanya. Anda yang ingin mencoba usaha atau bisnis ikan ini, anda harus mengetahui teorinya dulu dengan baik, tidak bisa asal-asalan karena ternak lele tidak selalu berhasil.

Budidaya Ikan Lele Bagi Pemula Mudah

Ada beberapa tahap yang harus anda lakukan untuk memulai proses ini, mulai dari persiapan kolam, bibit, pakan dan perawatan. Itu semua harus persiapkan dan dilakukan sebaik mungkin agar hasil yang kita dapatkan sesuai dengan yang diharapkan. Mari kita mulai bahas satu-persatu.

Persiapan Kolam

Hal ini sangat lumrah dilakukan untuk semua pembudidayaan, jelas jika ingin melakukan atau meletakkan sesuatu hendaknya kita persiapkan dulu tempatnya. Untuk kolam lele ada beberapa macam tipe yang umumnya digunakan antara lain kolam terpal, kolam semen dan kolam tanah. Untuk menentukan jenis kolam yang ingin kita gunakan, ada baiknya kita lihat kondisi sekitar lingkungannya. Namun jika boleh saran, baiknya menggunakan kolam tanah saja karena terlihat alami dan baik untuk kondisi alamiah ikan.

Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mempersiapkan kolam tanah yang baik.

Pengeringan tanah dan pengolahan tanah

Kolam yang sudah tersedia tidak bisa langsung kita gunakan, kita harus melakukan proses pengeringan terlebih dahulu. Proses pengeringan ini dilakukan agar keberadaan mikroorganisme jahat pada tanah tersebut mati. Waktu yang dibutuhkan untuk proses pengeringan ini relatif antara 3 sampai 7 hari tergantung dari kondisi matahari, indikasinya adalah tanah yang sudah terlihat retak. Jika tanah sudah terlihat retak maka proses pengeringan bisa kita anggap selesai.

Pengeringan tanah dan pengolahan tanah

Jika sudah dikeringkan, bajaklah permukaan tanah atau dibalik menggunakan cangkul. Proses ini bertujuan agar untuk memperbaiki gemburnya tanah & membuang sisa gas beracun yang sudah lama tertimbun dlm tanah. Jika ada lapisan lumpur hitam pada permukaan tanah, angkatlah dan buang dari kolam karena menyimpan gas beracun seperti amonia dan hidrogen sulfida.

Pengapuran kolam dan pemupukan kolam

Pengapuran kolam ini dilakukan agar keasaman pada kolam seimbang & memusnahkan mikroorganisme yang jahat. Adapun jenis kapur yg bisa digunakan ialah kapur tohor (dolomit). Pengapuran dilakukan dengan cara ditebarkan kedasar kolam, setelah itu diamkanlah agar kapur meresap kedalam tanah. Dosis kapur yang digunakan biasanya 250 sampai 270 gram/m² atau begantung pada keasaman tanah, semakin asam tanah semakin banyak memerlukan kapur.

Jika sudah dilakukan proses pengapuran selanjutnya kita lakukan proses pemupukan, disini pupuk yang kita gunakan adalah pupuk organik dan pupuk kandang atau pupuk kompos. Dosis yang kita berikan untuk pupuk organik ini sekitar 250 sampai 500 gram/m². Sedangkan pupuk kimia yang kita gunakan adalah Urea dan TSP yang masing-masing dosisnya kurang lebih adalah 10 sampai 15 gram/m². Proses pemupukan dilakukan agar kolam bisa menyediakan biota air seperti cacing dan fitoplankton, biota tersebut bisa menjadi makanan alami bagi ikan lele.

Pengaturan air kolam

Agar tercapai budidaya ikan lele yang ideal, tinggi air kolam umumnya sekitar 100cm hingga 120cm. Untuk melakukan pengisian air kita lakukan secara bertahap, setelah kolam selesai diberikan pupuk silahkan isi air setinggi 30 sampai 40 cm dulu dan biarkan kolam terkena sinar matahari kurang lebih satu minggu. Proses ini dilakukan supaya matahari bisa menyinari dasar kolam agar biota  seperti fitoplankton dapat tumbuh dengan baik. Air akan berwarna hijau jika fitoplankton sudah tumbuh didalam kolam.

Pengaturan air kolam

Jika sudah satu minggu, maka benih ikan lele dapat dimasukkan kedalam kolam. Disaat inilah air bisa kita tambahkan secara bertahap sesuai dengan pola pertumbuhan ikan sampai mencapai ketinggian air yang ideal pada kolam tsb.

Pemilihan Benih Ikan Lele

Pembahasan ini bisa termasuk kategori vital karena kesuksesan budidaya ikaln lele ada pada benih yang akan kita panen. Disini akan kita bahas bibit yang seperti apa yang bagus untuk dibudidaya dan cara membenihkannya. Mari kita simak.

Benih unggul

Benih yang kita pilih untuk budidaya ini harus benar-benar dalam kondisi sehat. Benih yang sehat bisa kita lihat ciri-cirinya yaitu:

  • Gerakannya lincah, benih sangat terlihat aktif di air.
  • Permukaan tubuhnya mulus alias tidak ada luka dan cacat ataupun penyakit.
  • Tidak berwarna pucat

Benih unggul

Anda juga bisa melihat gerakan renangnya dengan cara memberikan arus air, jika ikan berusaha melawan arus maka bisa dikatakan bahwa gerakan renangnya baik.

Biasanya untuk ukuran benih lele sendiri sekitar 5 sampai 7 cm. Jika ingin memilih bibit ada baiknya memilih ukuran yang tidak jauh berbeda agar saat panen ukurannya bisa sama besarnya. Dengan benih ukuran segitu dalam waktu kurang lebih 2,5 sampai 3,5 bulan akan menghasilkan lele konsumsi 8 sampai 12 ekor / kg nya.

Penebaran benih

Penebaran benih ini terlihat sepele namun agak sedikit beresiko. Benih yang akan kita tebar harus menyesuaikan iklim air yang baru terlebih dahulu. Anda bisa melakukannya dengan memasukkan benih bersama dengan wadah dan air lamanya. Masukkan semuanya, biarkan benih keluar sendiri dari wadah atau derigen tempat lamanya. Hal ini bertujuan agar benih bisa beradaptasi dengan air barunya dan tidak stress.

Penebaran benih

Untuk ukuran ideal dari banyaknya benih pada kolam, usahakan benih jangan sampai tidak ada ruang pada kolam. Biasanya jumlah ideal benih berkisar antara 200 sampai 400 / m², dan jangan lupa untuk tidak mengisi air lebih dari 40cm pada saat penebaran. Hal ini bertujuan agar benih tidak terlalu jauh untuk berenang ke dasar kolam agar bisa mengambil pakan ataupun bernafas keatas. Jika sudah besar, bisa dilakukan pengisian air secara berkala sesuai dengan ukuran benih.

Pakan Budidaya Ikan Lele

Nah pada pembahasan ini lah anda harus benar-benar memperhitungkan segalanya. Pakan merupakan pengeluaran terbesar pada usaha budidaya ikan lele, jadi anda harus sangat cermat dalam memperhitungkannya. Pakan lele terbaik adalah pakan yang memberikan (Food Convertion Ratio) FCR < 1. FCR itu adalah rasio jumlah pakan yang berbanding dengan pertumbuhan daging, jika makin kecil FCR, maka kualitas pakannya akan semakin baik. Agar panen dapat berhasil dengan maksimal dan pengeluaran anggaran yang sedikit, berikanlah pakan pokok & pakan tambahan dengan imbang.

Pemberian pakan utama

Ikan lele merupakan salah satu ikan yang tergolong karnivora, maka dari itu pakan lele mesti mengandung protein hewani yang tinggi. Umumnya kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan lele adalah protein setidaknya 30%, kandungan lemak antara 4 sampai 16%, karbohidrat 15 sampai 20%, vitamin dan mineral secukupnya. Penyedia pakan pelet biasanya sudah memenuhi kandungan tersebut, jadi kita tinggal membelinya saja.

Pemberian pakan lele

Memberikan pakan harus sesuai dengan kebutuhan, umumnya lele membutuhkan 3 sampai 6% pakan dari bobot tubuhnya. Kemudian setiap 10 hari kita ambil sampel atau contoh ikan lele dan kita timbang bobotnya untuk menyesuaikan pemberian pakan agar bisa sesuai dengan kebutuhannya. Jika sudah dekat menjelang panen, kurangi pemberian pakan menjadi 3% dari bobotnya.

Untuk menjadwal pemberian pakan lele, sebaiknya kita menyesuaikannya dengan nafsu makan ikan itu sendiri, frekuensi umunya sehari  bisa 4 hingga 5 kali. Untuk ikan yang masih kecil kita mesti intens atau sering memberinya makan, waktu memberi pakannya bisa pagi hari, siang, sore dan malam. Perlu diketahui bahwa lele merupakan hewan nokturnal yakni hewan yg aktif dimalam hari. Pemberian pakan pada sore dan malam hari harus lebih intensif, berikan pakan saat lele terlihat agresif dan berhenti jika sudah terlihat malas menyantap pakan.

Pemberian pakan tambahan

Jika diatas adalah pakan utama yang harus diberikan pada ikan, lain halnya pakan tambahan. Pemberian pakan tambahan ini bisa menekan budget anda untuk biaya pengeluaran pakan utama. Pada umumnya ikan lele akan memakan apa saja yang kita berikan selain pakan utama, namun untuk hasil yang maksimal setidaknya kita tidak memberikan asal makanan.

Anda bisa memberikan keong mas dan limbah ayam yang diolah terlebih dahulu. Mengolahnya cukup anda rebus keong dan pisahkan dari cangkangnya lalu dicincang, untuk limbah ayam anda bisa membersihkannya dari bulu-bulu ayam yang tertinggal. Hal yang harus anda INGAT terhadap pemberian pakan lele adalah jangan sampai telat, hal ini akan sangat berakibat fatal karena lele mempunyai sifat kanibal, dimana ia akan memakan sesama jika tidak ada makanan.

Pengelolaan Air

Kondisi air kolam harus mendapatkan perhatian disini, untuk mendapatkan hasil panen yang baik kualitas air disini juga harus baik. Jagalah air dari sisa-sisa pakan yang tidak habis ataupun dari sampah yang masuk ke kolam, kolam akan menjadi bau jika banyak endapan sisa pakan yang tidak habis. Timbunan pakan yang berbau busuk bisa menimbulkan racun yang menyebabkan kematian pada ikan.

Jika sudah terjadi kuraslah sepertiga dari dasar kolam dan isi perlahan sampai air hilang bau busuknya dan terlihat bersih. Frekuensi pembuangan air ini bisa dilihat dari kotor atau tidak air kolam tersebut. Jadi perhatikanlah konidisi air kolam anda.

Hama dan Penyakit

Hama yang biasanya menjadi pengganggu budidaya ikan lele ini adalah ular, musang air, bahkan kucing pun bisa menjadi pengganggu disini. Untuk itu ada baiknya kolam kita beri pagar jaring atau sejenisnya agar binatang-binatang penggagu tidak dapat masuk ke kolam.

Untuk penyakitnya sendiri biasanya disebabkan dari bakteri atau virus dan mikroorganisme jahat yang bisa menyebabkan penyakit seperti bintik putih, perut kembung, luka-luka dan lecet pada tubuh ikan. Untuk mencegahnya kita bisa dengan memelihara kondisi air agar selalu bersih dan pakan yang baik.

Masa Panen Budidaya Ikan Lele

Nah tiba pada masa panen, biasanya lele dipanen jika sudah mencapai ukuran 9 sampai 12 per kg nya. Ukuran sebesar itu biasanya didapatkan dalam tempo waktu 3 sampai 4 bulan dari benih yang berukuran 5 sampai 7cm.

panen lele

Pada saat satu hari menjelang panen baiknya lele tidak diberi pakan agar pada saat diangkut lele tidak buang kotoran. Lakukanlah penyortiran ukuran pada ikan, karena ukuran akan berdampak pada harga dan dapat meningkatkan pendapatan bagi peternak.

Demikianlah penjelasan kita tentang Budidaya Ikan Lele Bagi Pemula Mudah. Semoga informasi diatas bisa bermanfaat dan menjadi awal mula usaha anda dalam pembudidayaan ikan lele. Ada baiknya juga anda berteman dengan peternak yang sudah lebih dulu sukses, belajarlah darinya dan berbagi pengalamnlah dengannya. Semoga usaha anda sukses kedepannya. Terimakasih.