Budidaya Ikan Patin : Manfaat, Petunjuk, Bibit, Pemeliharaan, Penanganan Dan Proses Panen

Budidaya Ikan Patin : Manfaat, Petunjuk, Bibit, Pemeliharaan, Penanganan Dan Proses Panen – Pada kesempatan ini Kebun.co.id akan membahas tentang Budidaya Ikan Patin.

Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan Budidaya Ikan Patin bagi pemula dengan secara singkat dan jelas. Untuk lebih jelasnya simak artikel tentang Budidaya Ikan Patin berikut ini.


Budidaya Ikan Patin : Manfaat, Petunjuk, Bibit, Pemeliharaan, Penanganan Dan Proses Panen


Khususnya di Indonesia, ikan patin sudah terkenal akan kelezatannya. Tidak hanya itu, ikan patin juga dikenal karena kandungan proteinnya yang tinggi dan tingkat kolesterol yang sehat dan rendah.

Nah, inilah yang menjadikan ikan patin salah satu jenis ikan yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

Budidaya ikan patin adalah peluang bisnis yang menguntungkan karena cenderung lebih cepat tetapi dengan modal yang terjangkau.

Padahal, bisnis budidaya ikan ini tidak menutup kemungkinan bagi pemula untuk melakukannya juga. Kebutuhan makanan yang dibutuhkan juga cukup mudah didapat.

Manfaat Budidaya Ikan Patin

  • Membantu mencegah stroke
  • Beri makan tulang
  • Membantu mengoptimalkan pertumbuhan bayi
  • Mencegah penyakit jantung koroner
  • Kontrol kolesterol
  • Membantu meningkatkan trombosit
  • Meningkatkan kinerja otak dan saraf
  • Membantu pembentukan tulang
  • Mencegah penyakit kardiovaskular yang menyerang jantung
  • Dll

Cara Mudah Menanam Ikan Patin

Menemukan Lokasi yang Tepat

Lokasi adalah hal utama ketika membudidayakan ikan lele, karena pada dasarnya ikan lele memiliki habitat yang ada di alam atau sungai.

Untuk budidaya ikan lele, Anda harus memahami persyaratan lokasi yang cocok untuk habitat ikan lele. Karena itu, Anda disarankan untuk memperhatikan poin – poin berikut ketika memilih lokasi untuk budidaya ikan lele:

  • Pilih lokasi budidaya ikan lele dengan jenis tanah liat, karena sangat cocok untuk dijadikan kolam.
  • Usahakan lokasinya berada di tempat terbuka, dapatkan sinar matahari
  • Kualitas air, usahakan mengairi kolam lele bersih, tidak becek atau terkontaminasi limbah berbahaya.
  • Suhu air ideal di kolam adalah 26 – 28 derajat Celcius.
  • PH air dengan keasaman 6.5 – 7 (pH standar).
  • Lokasi alternatif lain untuk budidaya ikan lele adalah model karamba, ini dapat diterapkan jika lingkungan
  • Anda dekat dengan sungai, bendungan, atau irigasi lainnya dengan arus yang tidak besar.
  • Untuk membuat kolam Anda bisa membentuk seperti kolam pada ikan lele, karena budidaya ikan lele hampir sama dengan ikan lele.

Pilih Bibit Yang Baik

Faktor keberhasilan kedua untuk budidaya ikan lele terletak pada bibit ikan lele itu sendiri. Jika Anda baru belajar budidaya ikan lele.

Kami sarankan Anda menggunakan bibit yang dibeli dari petani, selain lebih cepat, kualitas bibit tidak diragukan lagi. Setelah Anda berhasil membudidayakan ikan lele, Anda mempelajari sendiri tahapan pemijahan ikan lele.

Dalam memilih bibit ikan lele, Anda harus memperhatikan 4 faktor berikut:

  • Perhatikan baik – baik benih fisik (benih sehat), di mana benih lele berkualitas memiliki tubuh proporsional.
  • Ukuran antara kepala dan tubuh seimbang.
  • Memiliki gerakan lincah, erangan sempurna, tidak ada luka, warna tubuh terlihat mengkilap dan cerah.
  • Ukuran biji lele seragam, untuk menghindari kasus kanibal meskipun hal ini jarang terjadi.
    Pastikan benih yang Anda gunakan berasal dari tanaman induk berkualitas tinggi, dan tidak menghasilkan hasil dari kekerabatan dekat atau perkawinan sedarah.

Tanyakan penyakitnya kepada peternak, apakah benih tersebut pernah tertular penyakit atau tidak. Tanyakan juga bagaimana perawatan benih sebelumnya, apakah menggunakan probiotik, vitamin, atau antibiotik.

Budidaya Ikan Patin : Manfaat, Petunjuk, Bibit, Pemeliharaan, Penanganan Dan Proses Panen


Pemeliharaan Pembesaran

Pemeliharaan pembesaran dimaksudkan untuk memenuhi konsumsi ikan lele. Ikan lele dikonsumsi dalam berbagai ukuran, termasuk 200 gram hingga 1 kg.

Periode panen disesuaikan dengan permintaan pasar. Ada sebagian yang lebih suka ukuran kecil sekitar 200 gram, ada yang lebih dari itu. Pada umur 6 bulan lele sudah mencapai 600 – 700 gram.

Ikan patin akan tumbuh lebih baik di kolam lumpur dengan air yang mengalir cukup baik, namun dapat juga dipelihara di kolam semen yang tidak mengalir, tetapi perlu memperhatikan kualitas air agar tetap baik. kondisi.

Pemupukan

Di kolam lumpur idealnya, pembuahan harus dilakukan sebelum ikan lele disebarkan. Pemupukan tambak bertujuan untuk meningkatkan pangan alami dan produktivitas tambak.

Yaitu dengan merangsang pertumbuhan pangan alami sebanyak mungkin. Pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk hijau dengan dosis 50 – 700 gram/m2.

Makanan

Faktor penentu dalam budidaya ikan patin adalah faktor pemberian makanan. Faktor makanan yang mempengaruhi keberhasilan budidaya ikan lele adalah aspek kandungan gizi, jumlah dan frekuensi pengiriman makanan.

Pemberian makan dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore). Jumlah makanan yang disediakan per hari adalah 3 – 5% dari total berat tubuh ikan.

Jumlah makanan pasti terus berubah setiap bulan, karena sesuai naiknya berat badan ikan. Ini bisa diketahui dengan menimbang 5 – 10 sampel ikan yang diambil dari ikan yang dipelihara (sampel).

Pakan yang diberikan adalah Pelet dan dapat ditambahkan ke makanan alami lainnya seperti kerang, siput emas, siput, sisa ikan, sisa-sisa dapur, dan lain – lain.

Makanan alami yang didapat pada lingkungan selain mengandung protein tinggi serta pula menghemat biaya perawatan.

Penanganan Hama dan Penyakit

Salah satu kendala dan masalah dengan budidaya ikan lele adalah hama dan penyakit. Pada pembesaran lele di jaring apung dan hama yang mungkin menyerang meliputi lingsang, penyu, biawak, ular air, dan burung.

Cegah masuknya hama ini ke kolam atau dengan memasang lampu di sekitar kolam. Hama ini biasanya enggan masuk jika ada berkas cahaya.

Penyakit ikan lele disebabkan oleh infeksi dan non-infeksi. Penyakit tidak menular adalah penyakit yang timbul sebagai akibat dari gangguan dengan faktor non-patogen.

Penyakit tidak menular ini tidak menular. Sementara penyakit yang disebabkan oleh infeksi biasanya timbul karena gangguan pada organisme patogen.


Proses Panen Yang Benar

Ujung terakhir dalam budidaya ikan patin adalah proses panen yang tepat, sehingga ikan tidak mengalami kerusakan, kematian, atau bahkan cacat.

Misalnya, menangkap ikan menggunakan jaring apung akan menyebabkan ikan menderita cedera. Jadi, penangkapan ikan harus dimulai dari hilir yang kemudian bergerak ke hulu.

Cara panen ini cenderung menguntungkan karena ikan akan tetap mendapatkan air tawar sehingga kematian dapat dihindari.

Selain itu, penting juga untuk diingat bahwa pemasaran ikan lele dalam bentuk segar dan hidup akan jauh lebih menarik bagi konsumen. Karena itu, usahakan menjual ikan lele dalam keadaan hidup.

Demikian penjelasan kami tentang Budidaya Ikan Patin dari kebun.co.id, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda.