Cara Kerja Hidroponik

Cara Kerja Hidroponik – Pada kesempatan ini Kebun.co.id akan membahas tentang Cara Kerja Hidroponik.

Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan Cara Kerja Hidroponik bagi pemula dengan secara singkat dan jelas. Untuk lebih jelasnya simak artikel tentang Cara Kerja Hidroponik berikut ini.


Cara Kerja Hidroponik


Tidak bisa dipungkiri perkembangan penduduk yang kiat pesat memforsir sebagian banyak lahan pertanian bergeser jadi pemukiman yang menyebabkan menyempitnya lahan buat bertani/bercocok tanam.

Terkhususnya lagi untuk daerah-daerah perkotaan yang mau bercocok tanam, tetapi tidak mempunyai lahan pertanian yang luas, hingga bercocok tanam dengan metode Hidroponik mungkin jawaban nya!!

Sesungguhnya metode bertanam dengan hidroponik telah lumayan lama diketahui serta makin tumbuh!

Metode bertanam hidroponik bisa dicoba dilahan yg sedikit baik buat hanya hobbi (hasilnya dimakan sendiri) ataupun buat skala bisnis.

Perlu kalian tahu bertanam dengan metode hidroponik bisa dijadikan kesempatan usaha yang lumayan menjanjikan.

Sebab hasil tumbuhan/sayur-mayur hidroponik mempunyai mutu premium serta hargganya pula lumayan menggiurkan, tidak hanya itu buah/sayur-mayur yang dihasilkan pula jauh lebih bergizi serta fresh.

Pengertian Hidroponik merupakan Hidro yang berarti Air serta ponos berarti Energi.

Dalam dunia pertanian hidroponik diketahui dengan sebutan bertanam cuma memakai air tanpa tanah.

Inti dari bertanam hidroponik terdapat pada air, air yang jadi sumber kehidupan untuk tumbuhan buat tumbuh serta bertkembang.


Berikut Ini Jenis-Jenis Serta Sistem Metode Kerja Hidroponik

  • Wick System

Untuk kalian pendatang baru yang mau belajar hidroponik, wick system bisa dijadikan batu loncatan saat sebelum memahami jenis hidroponik yang lain.

Sebabnya simpel karena pada sistem ini tidak membutuhkan biaya yang lumayan besar, perlengkapan serta media lumayan gampang didapat serta metodenya sangat gampang dikerjakan.

    • Cara Bertanam Hidroponik Wick System!

Siapkan ALat-alat semacam: cup serta botol air mineral sisa, yang 1.5 liter, Kain flanel, bila tidak ada bisa ditukar sumbu kompor, larutan nutrisi, air seperlunya.

Botol dilubangi jadi 3 lubang, isi air mineral, sehabis itu, masukkan cup minuman kedalam botol yg dilubangi tadi.

Isi cup dengan media tanam semacam (rockwoll, cocopet, kascing/kotoran cacing), sehabis itu masukkan bibit tumbuhan yang sudah disemai telebih dulu. Baiknya bibit yang hendak dipindahkan telah berdaun/bercabang 3.

Sehabis itu lakukan perawatan teratur dengan metode mengecek apakah larutan nutrisi masih tercukupi ataupun telah menurun.

  • Nutrient Fil Technique System( NFT)

NFT system pula tercantum kedalam jenis hidroponik yang banyak dicoba, tehknik nya lumayan simpel serta dapat dicoba buat skala bisnis.

Metode kerja NFT system yakni pangkal tumbuhan dibiarkan terletak diatas talang/paralon, kemudian larutan nutrisi dialirkan ke dalam talang/paralon secara terus menerus dengan memakai pompa.

Air dialirkan dari bak/ember penampungan yang berisi larutan nutrisi.

Perlu dicermati talang/pipa paralon yang digunakan bisa disusun secara horizontal/vertikal dengan kondisi miring, tujuannya supaya air jatuh kembali mengarah bak penampungan.

Cara Kerja Hidroponik


  • DFT System

Deep Flow Technique System metode kerjanya tidak jauh berbeda dengan NFT.

Pada sistem ini tumbuhan menggantung diatas permukaan paralon hampir 4-6 centimeter (Tidak sampai memegang dasar paralon semacam sistem NFT). DFT pula diketahui dengan sistem pasang surut.

Pada sistem ini paralon tidak dibuat miring, air didalam paralon dibiarkan setinggi 4-6 centimeter, sehabis air mencapai ketinggian 6 centimeter (pasang).

Timer hendak mati serta larutan nutrisi hendak menurun sedikit demi sedikit (surut), air kembali ke bak penampungan.

Apabila air pada paralon telah habis timer hendak otomatis hidup kembali serta air dialirkan dengan pompa dari bak penampungan kedalam pipa paralon.

  • Hidroponik Sistem Rakit Apung

Sistem ini pula banyak dikembangkan namun khusus cuma buat tumbuhan sayur daun semacam selada, sawi, kangkung, pakcoy, dll.

Metode kerja sistem rakit apung, nyaris mirip dengan DFT perbedaannya sistem rakit apung air senantiasa tergenang dengan ketinggian 6-10 centimeter pada media.

    • Metode merakit sistem Rakit Apung

Siapkan bak plastik besar ukuran 60 x 30 besar 20 centimeter, pada bagian penutup memakai serofom supaya mengapung.

Lubangi sterofom sesuai dengan keperluan, kemudian masukkan net pot yang telah berisi bibit tumbuhan.

Jangan lupa bak pada ketinggian 18 centimeter diberikan lubang buat jalur keluar air kedalam bak penampungan.

Nantinya air yang dari bak penampungan ini dialirkan lagi kedalam box plastik tadi dengan memakai pompa. Buat skala besar kalian bisa memakai terpal ataupun banner.


  • Drip System

Drips System diketahui dengan sistem tetes, metode kerjanya lumayan simpel. Kala timer dihidupkan hingga air hendak dialirkan kedalam tumbuhan dalam wujud tetesan hingga media tanam betul-betul basah/lembab.

Kemudian sisah air tersebut kembali dialirkan kedalam bak penampungan yang berisi larutan nutrisi.

Air yang dialirkan tadi berasal dari bak penampungan yang berisi larutan nutrisi, dialirkan ke tumbuhan dengan memakai pompa. Sistem ini sangat sesuai buat tumbuhan sayur buah semacam tomat, brokoli, cabe, koll, dll.

  • Sistem Aeroponik

Sistem aeroponik mungkin merupakan jenis berkebun hidroponik yang paling canggih. Seperti sistem N.F.T. di atas media tumbuh udara.

Akar menggantung di udara dan kabut dengan larutan nutrisi. Kabut biasanya dilakukan setiap beberapa menit.

Karena akar terpapar ke udara seperti sistem NFT ini, akar akan cepat kering jika siklus kabut terganggu.

Pengatur waktu mengontrol pompa nutrisi seperti jenis sistem hidroponik lainnya, kecuali sistem aeroponik membutuhkan waktu siklus pendek yang menjalankan pompa selama beberapa detik setiap beberapa menit.

Demikian penjelasan kami tentang Cara Kerja Hidroponik dari kebun.co.id, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda.