Cara Menanam Jagung dengan Mudah

Cara Menanam Jagung dengan Mudah – Dalam pembahasan kali ini  kebun.co.id akan membahas tetang budidaya tanaman jagung. Bila anda sedang mencari beberapa peluang usaha tanaman pertanian yang paling menjanjikan. Maka ini adalah solusi usaha yang bisa menjanjikan dan menjadi peluang usaha terbaik. Karena dalam perkembangannya peluang usaha yang tidak pernah ada matinya adalah dunia pertanian.

Cara Menanam Jagung dengan Mudah

Bila kita tinjau bagaimana prosesnya, tentu tidak lepas dari berbagai aspek penunjang agar produk yang berkualitas. Apalagi budidaya tanaman jagung dapat digunakan dalam berbagai macam kebutuhan. Hal ini sangat baik untuk  kebutuhan pakan pokok hewan, tumbuhan dan tentunya manusia.

Cara Menanam Jagung atau Budidaya Jagung

Ada berbagai macam cara menanam dan mengelola tanaman jagung yang mana produk ini merupakan salah satu bahan pokok utama di Indonesia. Tanaman jagung ini sudah memiliki berbagai varietas yang bisa di gunakan menjadi produk usaha yang paling menguntungkan dan menjanjikan.

Selain itu tanaman jagung banyak sekali berguna mulai dari buah, daun sampai akarnya sangat bermanfaat terutama bagi pertani.

Penerapan Metode TOT

Dalam hal ini penetapan metode tanpa olah tanah atau biasa disebut TOT. Dalam penanam dengan sistem TOT ini yang tanpa perlakuan dalam persiapan lahan. Baik dari persiapan pembalikan lahan tanam dan persiapan tanam yang hanya langsung menanam benih tersebut.

Metode ini digunakan sangat efektif pada tanah lahan sawah, biasanya digunakan pada lahan bekas tanaman padi yang telah selesai di panen. Anda juga dapat menerapkan sistem tadah hujan yang tidak ada saluran irigasi, ataupun juga bisa menggunakan sistem irigasi teknis penerapan rotasi tanaman. Hal ini dapat digunakan karena manfaat dari jerami atau damen bekas padi sangatlah berguna unutk mulsa bagi budidaya jagung.

Kelebihan dan Kekurangan dari TOT

Dalam penggunaan metode tanpa olah tanam (TOT), terdapat beberapa kekurangan dan kelebihan masing-masing. Diantara kelebihan dari sistem penerapan ini adalah:

  • Dapat menyingkat waktu masa budidaya, hal ini sebab pengolahan lahan tanam tidak diperlukan.
  • Dapat menghemat dan menjadi efisien tenaga kerja yang dilakukan.
  • Dapat menghindari dari berbagai kerusakan tanah, yang mana tanah bila sering dibajak dan di gemburkan akan mengalami pengerasan dalam kurun tempo lama. Selain itu dapat mengurangi mineral dalam tanah akibat dari pembalikan dan penggemburan.
  • Dapat mengurangu erosi pada lapisan hara tanah terutama di bagian atas.

Untuk kekurangan dalam penggunaan metode sisten TOT (Tanpa Olah Tanam) ini, diantaranya yaitu :

  • Terdapat kemungkinan bagi tanah akan di tumbuhi gulma yang mana hal ini dapat mengganggu dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
  • Pada saat menggunakan sistem TOT ini, akan terdapat beberapa sisa dari hama hal ini disebabkan karena tanah tidak diproses sehingga hama dapat berkembang biak yang mengakibatkan gangguan pada tanaman.

Syarat Tumbuh

Tidak hanya melihat dari ketersedian lahan tanam saja, perlu juga adanya berbagai pertimbangan agar dalam budidaya jagung dapat tunbuh dan berkembang dengan baik. Mulai dari iklim, media tanam dan ketinggian tanah sehingga bisa menjadi maksimal dalam proses pertumbuhannya.

Iklim Tanaman Jagung

Dalam hal rah hujan ini perlu melihat iklim yang sesuai dengan kondisi tanaman jaging, yang mana tanaman jagung baik tumbuh di daerah yang beriklim tropis atau subtropis. Pada pertumbuhannya memerlukan setidaknya curah hujan antara 85 – 200 mm/bulan. Di mana pada tahap tersebut sudah mulai pada proses pembungaan dan pengisian biji jagung sehingga sangat memerlukan air yang cukup. Akan lebih baik bila penanamna dilakukan pada awal musim hujan atau akan memasuki musim kemarau.

Media Tanam Jagung

Dalam hal ini sangatlah penting untuk kita ketahui agar tanaman dapat tumbuh baik yaitu kondisi tanah harus gembur, subur dan kaya akan humus. Pada kondisi ini jenis tanah yang cocok unutk tanaman jagung yaitu tanah memiliki kandungan latosol, berpasir, andosol dan grumosol.

Apabila di daerah Anda termasuk tanah yang bertekstur liat berdebu atau tanah lempung yang sangat cocok untuk pertumbuhan jagung. Sedangkan ketersedian air yang cukup dan aerasi merupakan hal yang penting dalam budidaya tanaman jagung ini.

Ketinggian lahan Tanaman Jagung

Tanaman jagung cocok dapat tumbuh pada ketinggian sekitar 1000 sampai 1800 meter diatas permukaan laut. Serta cocok juga unutk ukuran ideal ketinggiannya yaitu 0 sampai 600 meter diatas permukaan laut.

Teknik Menanam Jagung

Tentu kita harus mengtahui berbagai macam teknik yang berguna dan cocok pada daerah lahan yang akan kita tanam.

Persiapan Lahan

Budidaya persiapan tanaman jagung memerlukan aerasi dan drainase yang baik sehingga perlu adanya proses penggemburan tanah. Umumnya persiapan lahan dilakukan dengan cara di bajak sedalam 15-20 cm dengan penggaruan tanah sampai rata. Usahakan kondisi tanah agar cukup lembab tidak terlalu basah agar mudah dikerjakan.

Penanaman Jagung

Proses penanaman tanaman jagung kondisi tanah harus cukup lembab tidak terlalu basah. Jarak tanam juga harus diatur agar memiliki ruang unutk tumbuhnya tanaman, seragam delam pertumbuhan serta mudah dalam pemeliharaannya. Dengan populasi yang optimum dari varietan jenis masing-masing.

Umumnya varietas atau jenis tanaman jagung sekitar 50 ribu tanaman per hektar dengan jarak tanam yaitu 100 x 40 cm atau 75 x 25 cm ditanam per lubang 2 biji, dengan kedalaman 4 cm lalu tutup dengan tanah.

Pemupukan

Unsur hara yang dibutuhkan tanaman jagung berupa unsur Nitrogen (N), Fosfor (P) dan kalium (K). Dalam proses ini Nitrogen dibutuhkan selama proses pertumbuhan sampai pematangan biji sehingga menghendaki tersedianya nitrogen secara terus-menerus. Tersedianya unsur P sebagai pasokan sampai stadia lanjut khususnya tanaman masih muda. Sedangkan unsuk K mulai diambil tanaman setinggi lutut hingga selesai pembungaan.

Pemeliharaan Tanaman Jagung

Hal yang penting agar jagung berkembang baik adalah taham pemeliharaan. Pada tahapan pemeliharaan mulai dari penjarangan, pembubuan, pemangkasan daun jagung, penyulaman dan penyiangan. Pada saat setelah tanam segera cek bibit yang tidak tumbuh kemudian lakukan penyulaman. Unutk proses penjarangan dapat Anda lakukan pada minggi ke 2 setelah tanam.

Pengairan Tanaman Jagung

Kebutuhan air pada tanaman jagung cukup relatif sedikit, kebutuhan air dilakukan saat tahap penanaman, pembuangan atau sekitar 45 hari setelah tanam serta pada tahap pengisian biji yaitu sekitar 65 hari setelah tanam. Karena setiap tanaman membutuhkan air yang cukup, maka bila tidak tercukupi akan mengakibatkan tanaman layu dan mati.

Penyakit dan hama

Setiap tumbuhan terdiri dari akar, daun, bunga dan biji. Begitu pula tanaman jagung sehingga varietas hama dan penyakit tanaman jagung juga berbeda. Adapun yang sering merusak dan mengganggu dalam proses pertumbuhan jagung antara lain,

Hama tanaman jagung berupa hama lundi, lalat bibit, ulat tanah, ulat daun, penggerek batang, ulat tentara, ulat tongkol. Penyakit tanaman jagung berupa bulai, bercak ungu, karat.

Cara pencegahnya agar tidak terjadi dengan memilih varietas bibit yang resisten, teknik agronomi, desinfektan, pemeliharaan dan pemanfaatan musuh alami.

Panen Jagung

Waktu panen tanaman jagung memiliki varietas tergantung jening yang anda tanam. Pada umumnya apabila jagung sudah matang dan siap untuk dipanen yaitu umur 7 minggu setelah tanaman jagung berbunga. Jagung cukup tua bila kuli jagung sudah kuning, dengan cara menekankan kuku ibu jari pada bijinya. Bila tidak membekas pada bijinya maka jagung dapat segera dipanen.

Pasca Panen

Penanganan pada saat pasca panen bisa dengan cara pengeringan yang umumnya dilakukan dengan cara menghamparkan jagung dibawah terik matahari. Penjemuran dapat dilakukan selama 3-4 hari ketika cuaca cerah atau dengan menggunakan mesin grain dryer. Jagung yang sudah di pipil dapat segera dijemur agar kadar air didalamnya berkurang dan dapat disimpan lebih lama. Dalam proses ini membutuhkan penjemuran sekitar 60 jam menggunakan sinar matahari.

Proses Pengolahan Jagung

Wet process (pengolahan basah), adalah proses pengolahan tanaman jagung dengan merendam jagung terlebih dahulu ke dalam air, sehingga akan lebih mudah menghancurkan kemudian dikeringkan.

Dry process (pengolahan kering), adalah proses secara kering yang tanpa melakukan perendaman terlebih dahulu, sehingga menghancurkannya lebih sulit dibandingkan pengolahan basah.

Dalam hal ini segala proses pasca panen umumnya dilakukan para petani, koperasi, kelompok tani serta para pedangan pengepul dengan istilah Sistem Penanganan Pasca Panen.

Pada proses ini mempengaruhi mutu jagung, harga jual dan pendapatan petani. Sehingga akan memberikan dampak yang buruk apabila cara penanganan panen dan pasca panen yang kurang baik.

Demikian ulasan tentang Cara Menanam Jagung dengan Mudah. Semoga dapat memberikan manfaat dan ilmu pengetahuan kepada kita semua. Terimakasih.