Parkit : Jenis, Habitat, Hal Yang Perlu Diperhatikan Dan Cara Merawat

Pada kesempatan ini Kebun.co.id akan membahas tentang Parkit. Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan Parkit bagi pemula dengan secara singkat dan jelas. Untuk lebih jelasnya simak artikel tentang Parkit berikut ini.


Parkit : Jenis, Habitat, Hal Yang Perlu Diperhatikan Dan Cara Merawat

Burung parkit sendiri ialah salah satu burung dengan ukuran yang kecil serta mempunyai suara yang merdu. Asal asulnya sendiri merupakan seseorang penulis novel Zoologi bernama Shaw yang memberikan nama burung tersebut dengan istilah Melopsittacus Undulates yang dimana berasal dari Bahasa Yunani yang berarti nyanyian, sedangkan untuk psittacua berbarti keluarga betet.


Parkit

Parkit merupakan salah jenis burung yang memiliki suara bagus dan juga memiliki warna yang bagus. Selain itu parkit juga termasuk jenis burung yang pintar. Jika pandai dan tepat dalam perawatannya, parkit bisa melakukan berbagai akrobat yang luar biasa.Pada kali ini kita akan membahas jenis parkit cara budidaya dan tentu cara merawatnya.


Jenis Jenis Parkit

Dalam riset yang diselenggarakan Burung Indonesia (2006), serta didukung Pelestari Burung Indonesia (PBI), Nielsen Survey Indonesia, Aksenta, Universitas Oxford, dan Darwin Initiative, parkit menempati peringkat ke-10 sebagai burung yang paling banyak dipelihara di Indonesia. Jumlah para penangkar juga  banyak, mereka berlomba – lomba mencetak anakan dengan variasi terbaru hasil mutasi warna.Berdasarkan hasil mutasi warna parkit dapat dikelompokkan dalam kategori di bawah ini :

  • Kategori Warna :

Merupakan kategori mutasi paling umum dan mendasar, di mana warna-warna seperti putih, biru, biru tua, biru laut, kuning, hijau, hijau tua, dan hijau muda bisa didapatkan dengan mudah. Di pasaran, jenis parkit dengan warna seperti ini mudah didapatkan.

  • Kategori Popular :

Mutasi Popular karna punya corak warna yang menarik, misalnya violet dan opaline

  •  Kategori Dicari :

Banyak dicari jenisnya untuk dikembangbiakan. Misalnya albino, dan double factor spangle. Warna mutasi jenis ini hanya memiliki hanya satu warna (tanpa warna belang) di bagian sayap. Ada lagi dominant pied yang memiliki 2-3 warna.

  • Kategori Langka :

Parkit yangmerupakan hasil penyatuan beberapa mutasi. Misal 2-3 mutasi yang berbeda di seekor parkit.Butuhkan jam terbang yang lama dan pengetahuan luas genetika burung untuk hasilkan mutasi ini.. Prosesnya juga kadang memakan waktu lama, misal 3-7 generasi. Parkit yang termasuk dalam kategori langka ini adalah lacewing, dark-eyed clear (DEC), dan rainbow.

  • Kategori sangat langka :

Merupakan parkit hasil mutasi yang tak bisa dilakukan sembarangan orang, bahkan tak semua penangkar yang paham ilmu genetika bisa. Contohnya slate, blackface, clearbody, crested, half sider, antracite, mottled, fallow, dan saddleback.

Parkit : Jenis, Habitat, Hal Yang Perlu Diperhatikan Dan Cara Merawat


Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Beternak Parkit

Pada awalnya burung parkit hanyalah jadi burung pemaster yang handal, namun sekarang selain jadi pemaster yang handal parkit juga menjadi salah satu peserta diajang perlombaan.Karena hal itu kini banyak yang mencoba membudidayakan burung ini baik hanya sekedar untuk diri sendiri maupun untuk dijual. Jika anda ingin membudidayakannya tentu ada beberapa hal yang perlu di perhatikan agar usaha kita berhasil.Perhatikan umur parkit yang akan diternakan. Umur parkit yang sudah matang kelamin sekitar 90 hari. Jadi pemilihan umur parkit usia produktif sangat menentukan juga bagi keberhasilan budidaya burung parkit ini.

Seleksi sexing (penentuan jenis kelamin parkit) itu juga perlu. Pernah ada seorang yang menjodohkan parkit yang disangka satu pasangan (jantan dan betina) karena beli di pasar burung dan pesan ke pedagang burung parkit “beli satu pasang”. Tetapi ternyata hingga sekian lama tidak menunjukan pasangan parkit tersebut berjodoh, apalagi bertelur atau berkembang biak. Usut punya usut ternyata pasangan parkit yang dibelinya sama – sama jantan. Sepintas burung parkit dari postur antara jantan dan betina hampir sama. Tetapi yang bisa membedakan jelas bila parkit sudah dewasa adalah warna kebiruan pada tonjolan hidung burung parkit jantan. sedang betina cenderung berwarna semu putih.

Ukuran kandang harus disesuaikan dengan populasi pasangan parkit bila di lakukan secara penangkaran masal. Kelebihan sistim ini adalah biaya kandang jauh lebih murah dan praktis. Sedangkan kelemahannya adalah apabila salah satu burung sakit maka akan mudah menular kepada parkit yang lain. Sehingga terjadi kematian masal. Kotak bertelur untuk parkit umumnya terbuat dari kayu randu disamping murah dan ringan. Ukuran L15 x P15 x T25 cm. Pintu keluar masuk parkit dibuat lubang diameter 5 cm dan dari samping atau belakang diberi pintu pemeriksaan (tergantung kebutuhan)…..soal gambar/skema sabar yaa…

Pemilihan jenis pakan juga harus diperhatikan. Usahakan beli pakan yang benar-benar ‘berisi’.Jadi MEMILIH biji-bijian yang berbobot bisa memberi nutrisi yang cukup. Extra fooding berupa kecamba ,jagung muda ataupun sayuran juga bisa diberikan. Grid/Asinan atau batuan meniral juga perlu disediakan untuk membantu pencernaan burung parkit. Asinan bisa di dapat dari tumbukan batu bata merah, genteng ataupun kulit sotong.

Kesehatan burung parkit juga akan berpengaruh pada perkembangbiakan,maka kebersihan kandang penting sangat perlu di perhatikan. Yang jelas budidaya parkit bukan sekedar hobby atau hiburan, tapi juga bisa menambah penghasilan. Konon mantan presiden Soeharto juga pernah budidaya jenis burung ini untuk menambah penghasilan keluarganya.


Cara Merawat Parkit Dalam Tiap Masanya

Modal utama yang harus dimliki dalam merawat burung parkit sama dengan merawat jenis burung lainnya, yaitu harus stabil dan konsisten dalam perawatannya.Dalam merawat parkit tentu di tiap masanya pasti berbeda caranya tergantung keadaannya dalam masa apa waktu di tangani,seperti contohnya kita bahas di bawah ini :

  • Masa Berbiak

Ketika masa berbiak suasana kandang menjadi riuh rendah, si jantan sangat aktif terbang ke sana ke mari mengejar-kejar betina pasangannya. Masing-masing pasangan asyik berkejar-kejaran, bercumbu dan berdamping-dampingan, seakan-akan dalam satu kandang tak ada burung parkit sesamanya.

Pada masa berbiak biasanya si betina menghabiskan waktu di dalam kotak sarang, si jantan dengan aktif mencari dan mengirim makanan untuk pasangannya dengan mondar-mandir keluar masuk kotak sarang. Pada masa ini, peternak perlu mengenali pasangan-pasangan tersebut, tidak sulit dilakukan, asal telaten dan sabar sering memperhatikan pasangan-pasangan tersebut. Pengetahuan hal ini penting, untuk mengetahui warna bulu dari keturunan pasangan tertentu akan menurunkan warna-warna bulu tertentu.

  • Masa Bertelur

Setelah mendapatkan pasangan yang cocok dan melakukan perkawinan, kedua pasangan burung parkit rajin mencari sarang untuk bertelur. Di alam aslinya burung parkit bertelur di batang kayu yang dilubangi di tempat-tempat yang dirasakan paling aman. Biasanya sarang terlindung dari kemungkinan adanya gangguan dari binatang lain dan suasana sarang berada dalam tempat gelap untuk menjaga keamanan. Karena burung parkit tergolong burung hias yang mudah beradaptasi terhadap lingkungan di mana dia hidup, diternakkan dalam satu kandang pun mudah berkembang biak, sekalipun dalam kandang terdapat banyak gangguan dari sesamanya.

Dalam satu periode (masa) peneluran, jumlah telurnya mencapai 4 sampai 8 butir. Burung parkit yang baru pertama kali bertelur biasanya hanya menghasilkan 3 sampai 4 butir. Bertelur tidak secara rutin setiap hari, tetapi ada tenggang Waktu beberapa hari. Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi telur antara 15 sampai 18 hari. Telur burung parkit berwarna putih bersih, berbentukbulat dengan berat antara 1,8 sampai 2,5 gram per butir.

Burung parkit menyukai tempat lindung dan gelap untuk menaruh telurnya. Oleh karena itu, kotak sarang (tempat bertelur) dibuat sedemikian rupa yang berkesan sesuai habitatnya. Saat proses bertelur, wajib diberikan pakan yang bervariasi terutama taoge dan kangkung. Selain itu, air minum perlu ditambahkan vitamin dan mineral, misalnya growvit atau canary post.

Pada masa burung parkit betina bertelur, upayakan suasana kandang dan lingkungan sekitarnya dibuat setenang mungkin, baik lalu lalang orang, hewan maupun suara-suara mesin. Suasana yang menimbulkan gangguan pada burung parkit betina yang sedang bertelur, dapat menyebabkan proses bertelur tidak sampai tuntas, dan sebagian telur tersebut tidak dapat menetas.

  • Masa Pengeraman

Telur-telur burung parkit dierami biasanya tidak menetas secara bersamaan. Telur lebih awal akan menetas lebih dulu. Kalau ingin telur-telur itu menetas bersamaan, setiap bertelur telurnya diambil dan disimpan. Demikian seterusnya sampai telur terakhir, kemudian semua telur diletakkan kembali ke kotak sarang. Dengan cara demikian telur akan menetas secara bersamaan, intervalnya tidak terlalu lama. Keuntungan cara ini, besarnya anak burung merata.

  • Dari Anakan Hingga Dewasa.

Dari sejak menetas hingga berumur 40 hari, anakan atau piyik burung parkit disuapi (diloloh) oleh induknya, karena pada masa tersebut anakan belum mampu untuk mencari makanan sendiri. Yang perlu dilakukan peternak tentu saja kualitas dan kuantitas pakan ditingkatkan, di samping pemberian air minum perlu ditambah vitamin dan mineral. Umur 15 hari pertumbuhan bulu anakan pada tubuh, kepala, sayap, dan ekornya mulai tampak. Pada umur 40 hari satu persatu sudah mulai dapat terbang dan mencari makanan sendiri. Setelah itu, induk betina maupun jantan aktif kembali dalam proses perkawinan dan mulai bertelur lagi. Demikian juga seterusnya setiap 3 bulan akan berkembang biak.

Dari beberapa referensi menyebutkan, sepasang burung parkit selama satu tahun mampu berbiak enam kali periode, atau dengan kata lain setiap dya bulan sekali berkembang biak. Hal ini sama sekali tidak realistis. Seorang praktisi tidak akan mengatakan hal seperti itu. Sesungguhnya selama setahun sepasang burung parkit mampu berbiak maksimal empat kali bahkan hanya tiga kali.

Burung parkit mencapai usia dewasa antara 3 Sampai 4 bulan. Apabila pertumbuhan normal dan kesehatan baik, umur lima bulan sudah mulai aktif mencari pasangan yang cocok dan kemudian mulai bertelur. Burung parkit mencapai usia produktif sampai umur 5 tahun, tetapi dari pengalaman setelah berumur 2 tahun, kuantitas dan kualitas telurnya sudah semakin menurun. Setiap periode peneluran jumlah telurnya makin sedikit dan fertilitasnya kendor. Sebaiknya setelah indukan (bibit) berumur  di atas 2 tahun, lebih baik dijual ke pasar dan diganti bibit baru, yang dapat diperoleh dari keturunannya.


Cara Burung Parkit Supaya Cepat Gacor

Karena usaha yang dilakukan pada umumnya berbanding lurus dangan apa yang akan dihasilkan. Jadi untuk menjadikan parkit anda menjadi burung yang gacor dan bisa menjadi juara di arena lomba, maka anda harus melakukan kerja yang cukup exstra dan pastinya harus konsisten dan stabil

Berikut ini adalah perawatan burung parkit agar cepat gacor:

  • Sekitar pukul 06:00 Pagi keluarkan dari rumah dan dianginkan diteras.
  • Kemudian 07:00 dimandikan dengan disemprot ataupun dengan keramba mandi.
  • Selanjutnya jemur rentang 07:30 – 10:00 “sesuai kebutuhan
  • dikrodong dan diperdengarkan suara master lain
  • 15:30 keluarkan lagi untuk djemur
  • 18:00 kerodong kembali dan hingga pagi.

Selain itu kita perlu juga memancing parkit agar bunyi atau rajin bunyi.Perlu lakukan kombinasi perawatan harian, termasuk memancing rajin berbunyi.Menempelkan sangkar jantan dan betina misalnya ,atau menggantung kandang keduanya posisi agak berjauhan tapi masih bisa saling bisa bersahutan.Bagaimana jika tidak ada parkit lainnya? Caranya, bisa saja dengan memperdengarkan audio lewat media player atau HP Anda suara parkit yang lain.

Demikian penjelasan kami tentang Parkit dari kebun.co.id, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda.