Mengatasi dan Mengendalikan Penyakit dan Hama Kembang Kol

Mengatasi dan Mengendalikan Penyakit dan Hama Kembang Kol – Pada kesempatan ini Kebun.co.id akan membahas tentang Penyakit dan Hama Kembang Kol. Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan cara mengatasi dan mengendalikan berbagai penyakit dan hama yang menyerang pada tanaman kembang kol. Untuk lebih jelas dan dapat mudah dipahaminya dapat Anda lihat artikel dibawah ini.

Mengatasi dan Mengendalikan Penyakit dan Hama Kembang Kol

Tanaman kembang kol termasuk di jenis Brakssicaceae atau kubis yang masih satu jenis dengan brokoli, kubis dan juga kol. Sama halnya seperti dalam budidaya tanaman lainnya, yang mana kembang kol in juga sering terjadi beberapa masalah yang diakibatkan berbagai faktor baik itu cuaca, penyakit serta hama yang menyerang kembang kol.

Oleh sebab itu diperlukan pengendalian dan cara mengatasi pada tanaman kembang kol yang terkena gejala tersebut. Dimana dapat mempengaruhi kualitas dan hasil produksi yang akan didapat. Dapat dilakukan dengan Pengendalian Hama Terpadu atau disebut PHT dengan mengenal organisme penggangu tanaman yang menyerang, tanda, metode penyebaran serta faktor lainnya.

Hama Kembang Kol

Berikut adalah beberapa hama yang menyerang pada tanaman kembang kol, antara lain yaitu:

1. Ulat Daun atau

Ulat daun atau disebut Plutella xylostella, hama ini berukuran kecil berukuran sekitar 10 mm dengan warna hijau. Hama ini menyerang pada daun baik yang terlihat muda atau dewasa dengan tanda lubang dan pertumbuhan abnormal.

Biasanya pada hama ini bila mana diganggu maka akan menjatuhkan dirinya dengan menggunakan benangnya.

Adapun cara unutk mengendalikannya dapat Anda lakukan dengan menggunkan larutan isektisida yang berbahan aktif seperti: Alfa-sepermetrin, Asetamiprid, Bensultap, Bacillus thuringiensis, Abamectin, Asefat dan lain sebagainya.

2. Ulat Krop

Ulat krop atau yang disebut juga dengan Crocidolomia binotalis, hama ini biasanya pada awal berwarna kelabu lalu warnanya berubah menjadi hijau muda dengan 3 garis warna putih disamping dengan kepala warna hitam. Biasanya berukuran 18 mm, dimana hama ini menyerang daun muda sampai habis dan kotorannya akan menyebabkan tanaman menjadi rusak.

Dapat dikendalikan dengan menyemprotkan larutan isektisida berbahan aktif, seperti Matros 18 EC, Isigo 18 EC, Calebtin 18 EC, Amcomec 18 EC, Agrimec 18 EC, Amect 18 EC, Demolish 18 Ec dan lain sebagainya.

3. Ulat Jengal

Ulat jengal atau disebut Plusia chalcites, hama yang satu ini hampir sama berwarna merah dan dapat tumbuh sampai 20 mm dengan memiliki ciri khusus yaitu jalan menjengkal ketempat lain.

Hewan ini memakan daun muda sampai tua yang mengakibatkan berlubang pada daun, sedang kan pada larvanya dapat menimbulkan bercak putih pada daun.

Dapat dikendalikan dengan cara menyemprotkan larutan isektisida aktif seperti Cypermax 250/100, Cyperin 250 EC, Nugor 400 EC, Sherpa 50 EC dan lain sebagainya.

4. Ulat Tanah

Ulat tanah atau disebut Agrotis Ipsilon, dimana hama ini mempunyai ukuran 10 mm dengan warna ungu kehitaman, yang bentuk larva bulat kecil dengan warna putih agak kekuningan.
Hama tanah ulat ini dapat menyerang pada bagian pangkal batang muda yang mana hal ini juga dapat mengakibatkan tanaman menjadi tidak normal serta mudah untuk rapuh dan juga bisa mengakibatkan kematian pada tanaman.

Adapun cara mengendalikannya dengan menggunakan larutan insektisida aktif seperti Petroban 200 EC, Altacor 35 WG, Atabron 50 EC, Rampage 100 EC, Dyrsban 200 EC dan lain sebagainya.

Penyakit Kembang Kol

Berikut ini adalah berbagai penyakit yang terdapat pada tanaman kembang kol, antara lain yaitu:

1. Bercak Cokelat

Pada penyakit bercak coklat dapat disebabkan terjadinya kekurangan unsur boron pada tanaman, dengan gejala munculnya bercak seperti noda ai pada kepala bunga. Dimana noda itu akan membusuk bilamana tanaman dalam keadaan lembab. Serta akan mengeras pada waktu cuaca menjadi panas. Serangan ini dapat mengakibatkan rasa pahit pada kembang kol yang diakibatkan bercak coklat itu.

Cara pencegahannya dengan menambahkan borax, namun perlu diperhatikan dosis pemakaiannya. Karena dapat membawa efek buruk dan meracuni tanaman sebab terlalu banyak boron, bila menggunakan pada kondisi tanah yang netral maka gunakan dosis yang sedikit.

2. Ekor Cambuk

Penyakit jenis ekor cambuk biasanya bentuk daun akan berubah menjadi seperti ekor cambuk. Biasanya pertumbuhan pada kepala bunga akan terganggu yang mengakibatkan kualitas produksi menjadi tidak maksimal. Hal ini disebabkan karena kondisi tanah yang mengandung asam berlebih, cara mengatasinya dengan memberikan kapur pada lahan tanam.

Mengatasi dan Mengendalikan Penyakit dan Hama Kembang Kol

3. Kepala Bunga Mengecil

ada penyakit kepala bunga mengecil yaitu kondisi bentuk kepala pada kembang kol mengecil, yang mana disebabkan karena kurangnya nitrogen. Disamping itu sebab jarak tanam yang terlalu dengan dengan tanaman lainnya.

Adapun mencegahnya dengan manmbahkan unsur nitrogen pada tanah dengan memberikan ppupuk anorganik dan penjarangan tanaman atau pemindahan tanaman.

Demikian penjelasan tentang Mengatasi dan Mengendalikan Penyakit dan Hama Kembang Kol, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Selamat mencoba.