Cara Budidaya Tanaman Dengan Sistem Aeroponik

Cara Budidaya Tanaman Dengan Sistem Aeroponik – Pada kesempatan ini Kebun.co.id akan membahas tentang Aeroponik. Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan cara budidaya tanaman dengan menggunakan sistem aeroponik sederhana dengan secara singkat dan jelas. Untuk lebih jelasnya simak artikel berikut ini.

Cara Budidaya Tanaman Dengan Sistem Aeroponik

Sistem pertanian di beberapa dekade ini sedanag mengalami kemajuan pesat. Berbagai teknik budidaya tanaman telah diciptakan, seperti sistem hidroponik hingga sistem aeroponik.

Pada kesempatan ini kami akan mencoba untuk membahas apa itu sistem bercocok tanam aeroponik dan bagaimana teknik sederhana dalam mengaplikasikan sistem aeroponik dalam menanam sayuran di rumah.

Pengertian Aeroponik

Aeroponik System jika dilihat secara bahasa, kata aeroponik sendiri berawal dari kata aero yang artinya udara dan ponus yang artinya daya. Sehingga teknik Aeroponik yaitu salah satu cara bercocok tanam di udara tanpa adanya penggunaan tanah.

Contoh dari tanaman aeroponik yang paling sering kita temui yaitu kentang. Cara menanam kentang Aeroponik maupun cara menanam kentang secara hidroponik sebenarnya prinsipnya sama, yaitu menggunakan media air sebagai pengganti media tanamnya.

Sebenarnya jika dilihat dari proses yang sesungguhnya di lapangan, teknik aeroponik lebih tepatnya merupakan suatu tipe hidroponik juga (memberdayakan air) sebab air yang berisi larutan hara disemburkan seperti kabut sehingga dapat mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang ditanam menggantung nantinya akan menyerap larutan hara itu. Cara untuk menyemprotkan air serta nutrisi diantaranya yaitu dengan menggunakan irigasi sprinkler.

Cara Kerja Sistem Aeroponik

Sebenarnya terdapat 3 jenis sistem Aeroponik diantaranya tekanan rendah (simpel), tekanan tinggi (menengah) dan Sistem aeroponik komersial.

Sistem aeroponik tekanan rendah yaitu termasuk dalam sistem yang cukup mudah jika dipraktekkan. Namun hal ini tentu saja dikarenakan sederhana dan konsekuensinya tidak terlalu efektif. Teknik ini memakai air nutrisi yang disemprotkan dengan pompa kecil atau jet guna memberikan nutrisi pada tanaman.

Sistem aeroponik tekanan tinggi yaitu memakai pompa tekanan tinggi yang menyemprotkan larutan, yang mana larutan tersebut kaya nutrisi ke akar. Sistem ini dirancang dengan perangkat sebagai pemurnian udara atau air, polimer khusus serta metode sterilisasi hara.

Pada sistem aeroponik komersial lebih canggih lagi. Tak hanya memakai pompa tekanan tinggi, hal ini juga memekai sistem yang lebih kompleks dari matriks biologis. Perangkat yang ada biasanya diantaranya pompa mempunyai teknologi, serta sistem anti-penyakit, alat pemanas dan pendingin, lampu sebagai cahaya buatan dan proses yang otomatis yang berjalan secara terus menerus.

Contoh Jenis Tanaman Aeroponik

Aeroponik kentang

Jenis tanaman yang biasanya ditanam secara aeroponik diantaranya seperti tanaman selada, kangkung dan bayam. Jenis tanaman yang sering dipakai unyuj budidayakan secara Aeroponik biasanya berupa sayuran daun yang waktu panennya kisaran satu bulan setelah pindah tanam.

Alat Bahan dan Media Tanam Aeroponik

Aeroponik

Alat – alat yang dibutuhkan dalam melakukan teknik aeroponik ini diantaranya yaitu:

  • Jaringan Irigasi Sprinkler
  • Jet Pump (pompa air)
  • Nozzle Sprinkler
  • Pipa Paralon/PVC
  • Pipa Etilen
  • Rokcwool
  • Styrofoam
  • Larutan Nutrisi
  • Bibit Tanaman

Prinsip pengaplikasian dari sistem aeroponik secara sederhana, yaitu:

Siapkan Styrofoam lalu buatlah lubang-lubang tanam dengan jarak kisaran 15 cm. Buatlah ganjal busa atau dengan memakai rockwool guna meletakkan semaian sayuran yang mana nantinya ditancapkan pada lubang tanam.

Akar sayuran ini nantinya akan mengurai bebas ke bawah. Di bawah styrofoam ada sprinkler (alat pengabut) yang mana akan memancarkan kabut larutan nutrisi ke atas sehingga dapat mengenai akar.

Cara Kerja dalam penggunaan sprinkler bisa menjamin untuk ketepatan waktu penyiraman, jumlah air serta keseragaman distribusi air pada permukaan tanah secara terus-menerus selama produksi tanamannya ini dengan masukan tenaga kerja rendah.

Cara ini bisa menciptakan uap air di udara sekeliling tanaman dan akan memberikan lapisan air pada akar, sehingga hal ini dapay menurunkan suhu seAndar daun dan dapat mengurangi evapotranspirasi.

Sistem pancaran maupun pengabutan bisa anda atur secara intermittend, nyala-mati (on-off) bergantian dengan memakai timer, asal lama mati (off) tidak lebih dari 15 menit sebab nantinya di khawatirkan tanaman akan mudah layu.

Jika pompa dimatikan, butiran larutan yang menempel pada akar bisa bertahan berkisar antara 15 menit. Pancaran atau pengabutan juga bisa anda berikan hany pada waktu siang hari saja. Akan tetapi, cara tersebut kurang dianjurkan sebab kesempatan pemberian nutrisi pada tanaman menjadi kurang maksimal.

Cara Budidaya Tanaman Dengan Sistem Aeroponik

Keuntungan dari Sistem Aeroponik

Sistem aeroponik juga bisa memberikan manfaat untuk para petani yang tidak memiliki lahan, sebab aeroponik sendiri tidak membutuhkan tanah, namun media tanam yang digunakan berupa Styrofoam yang mana akarnya menggantung di udara. Sehingga hal ini dapay dijadikan sebagai lahan di pekarangan rumah.

Tak hanya itu saja, sayuran hasil budidaya dari sistem aeroponik ini terbukti memiliki kualitas yang baik, higienis, sehat, segar, renyah, beraroma, serta memiliki citarasa yang tinggi. Sayuran aeroponik juga bisa mengisi peluang untuk kebutuhan tingkat masyarakat menengah ke atas. Maka dari itu, sistem aeroponik sekarang sudah mulai banyak dikembangkan di Indonesia.

Salah satu kunci keunggulan dari budidaya aeroponik yaitu oksigenasi dari tiap butiran kabut halus larutan hara hingga ke akar. Selama perjalanan dari lubang sprinkler hingga  ke akar, butiran ini akan menambat oksigen dari udara yang mana sampai kadar oksigen terlarut pada butiran meningkat.

Dengan demikian proses respirasi pada akar ini bisa berlangsung dengan lancar serta menghasilkan banyak energi. Tak hanya itu dengan pengelolaan yang tepat, produksi dengan sistem aeroponik bisa memncukupi kualitas, kuantitas dan kontinuitas.

Teknik aeroponik ini bisa membantu lingkungan untuk menghemat air, dengan mengurangi jumlah tenaga kerja manusia yang terlibat, serta lebih cenderung aman untuk dikonsumsi. Sebab akar yang menggantung di udara, tanaman akan menerima lebih banyak udara.

Demikian artikel tentang Cara Budidaya Tanaman Dengan Sistem Aeroponik. Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Terimakasih.