Cara Pemijahan Belut : Metode, Pemeliharaan Dan Panen

Cara Pemijahan Belut : Metode, Pemeliharaan Dan Panen – Pada kesempatan ini Kebun.co.id akan membahas tentang Cara Pemijahan Belut.

Yang mana dalam pembahasan kali ini menjelaskan Cara Pemijahan Belut bagi pemula dengan secara singkat dan jelas. Untuk lebih jelasnya simak artikel tentang Cara Pemijahan Belut berikut ini.


Cara Pemijahan Belut : Metode, Pemeliharaan Dan Panen


Banyak peternak belut yang merasa kesusahan buat menemukan bibit belut bermutu serta seragam. Biasanya peternak belut masih mengandalkan bibit belut yang didapat dari alam.

Di Indonesia tipe belut yang sangat banyak diketahui merupakan tipe belut sawah( Monopterus albus) serta belut rawa( Synbranchus bengalensis).

Apa perbandingan dari keduanya? belut sawah mempunyai wujud badan yang pendek serta gendut, sebaliknya belut rawa mempunyai wujud badan yang lebih panjang serta ramping.


Metode Pemijahan serta Pembibitan Belut

Menurut berbagai literatur, belut memanglah lumayan susah buat dipijahkan. Perihal ini sebab media hidup belut yang berbentuk lumpur membuat pemijahan secara terkendali susah dilakukan.

Berikut ini metode pemijahan serta pembibitan belut yang kami rangkum dari bermacam sumber.

  • Pemilihan Indukan Belut

Indukan yang digunakan buat pemijahan hendaknya mempunyai kualitas yang baik. Ciri-Ciri indukan belut yang baik ialah:

    • Berusia 3-5 bulan
    • Lincah serta gesit
    • Kulit lembut tidak terdapat luka
    • Berpostur keras

Metode membedakan belut jantan serta betina bisa dilihat dari ciri-ciri mereka. Ciri belut jantan serta betina, ialah:

    • Belut betina mempunyai kepala runcing, panjang badan kurang dari 30 centimeter, ekor lancip serta usia tidak sampai 7 bulan. Tidak hanya itu, ukuran badannya agak gempal dibandingkan dengan belut jantan.
    • Sebaliknya, belut jantan mempunyai kepala tumpul, panjang badannya lebih dari 30 centimeter, ekor kurang lancip serta usia lebih dari 7 bulan dan wujud badannya lebih ramping dibandingkan dengan betina.
  • Persiapan Kolam Pembenihan Belut

    • Kolam Pemijahan

Kolam ini dibuat mirip dengan habitat alaminya ialah ada lumpur sebagai tempat belut memijah dengan luas 1 m². Kolam yang digunakan bisa berbentuk kolam tembok.

Pada bagian dasar kolam diberi jerami setebal 20 centimeter, kemudian cacahan gedebok pisang setebal 6 centimeter serta pula pupuk kompos setebal 20-25 centimeter.

Berikutnya tambahkan lumpur sawah ataupun lumpur rawa setebal 10-15 centimeter. Setelah itu beri air sedalam 5 centimeter serta tambahkan eceng gondok.

    • Kolam Pendederan

Kolam ini digunakan buat memelihara larva belut hasil pemijahan. Kolam ini bisa berbentuk kolam tembok serta air mengalir dengan kedalaman air cukup 5 centimeter.

    • Kolam Pembesaran

Kolam pembesaran dibuat sama dengan kolam indukan, pemijahan serta pula pendederan. Cuma saja padat tebarnya berbeda. Padat tebar belut disetiap kolam ialah:

      • Indukan 6 ekor/m²
      • Pemijahan 3 ekor/m²
      • Pendederan 500 ekor/m²
      • Pembesaran 50-100 ekor m²

Cara Pemijahan Belut : Metode, Pemeliharaan Dan Panen


  • Pemijahan

Proses pemijahan dilakukan dalam area kolam seluas 1 m². Di isi 2 belut betina serta 1 belut jantan.

    • Masukkan indukan kedalam kolam. Jaga kualitas air serta ketersediaan pakan.
    • Berikan kakaban di permukaan kolam.
    • Belut tidak tahu kapan kawin, tetapi terdapat ciri apabila pemijahan sudah dilakukan. Ialah ada busa putih di permukaan air.
    • Bila selama 1 minggu tidak terdapat busa putih, ubah pendamping indukan.
    • Sehabis mucul busa putih, dalam waktu 5 hari telur hendak menetas jadi larva.
    • Lekas Ambil larva serta masukkan kedalam kolam pendederan.
  • Pemeliharaan Larva

Pemeliharaan dilakukan pada kolam pendederan. Perlu diketahui kalau larva belut sangat kanibal. Serta beresiko apabila konsumsi pakan tidak terpenuhi.

Oleh sebab itu berikan pakan tepat waktu. Sedikit tetapi dalam frekuensi lebih banyak. 5-7 kali satu hari. Pakan yang diberikan:

    • 1-3 hari berikan kuning telur yang sudah direbus
    • 4-30 hari berikan cacing sutra
    • 1 bulan ke atas telah dapat di pindahkan ke kolam pembesaran dengan pakan cacing tanah

Panen Benih Belut

Pemanenan benih belut dilakukan dengan mengeluarkan media lumpur dari dalam kolam ataupun drum dengan memakai baskom.

Tangkap anakan belut secara cermat serta pelan-pelan. Sehabis semua benih belut terkumpul, benih setelah itu dicuci serta dimasukkan ke dalam media penampungan benih yang baru.

Media pemeliharaan benih bisa berbentuk tedmon sisa, kolam beton ataupun dapat pula memakai kolam terpal yang diisi air.

Jangan lupa tambahkan pelepah pisang supaya benih belut bisa bersembunyi serta bebas dari cahaya matahari.

Pemeliharaan benih belut ini sama dengan pemeliharaan induk belut sampai belut setelah itu bisa dipanen.

Demikian penjelasan kami tentang Cara Pemijahan Belut dari kebun.co.id, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda.